Minggu, 05 April 2015

TERIMA KASIH BATAVIA AIR



 Pengalaman Tak Terlupakan


 Pengalaman Flight dg Batavia Air Januari 2010 Wgp_Jkt, Transit Kpg, Dps & Sby
ini adalah pengalaman terbang paling lama dan landing paling banyak di tiap bandara yang kami singgahi., jika bepergian menggunakan pesawat, saya paling tidak suka saat landing..
Kejadiannya bermula saat transit pertama di kupang yang hanya berkisar kurang lebih 20 menit, penumpang pesawat yang masih meneruskan perjalanan, dilarang untuk meninggalkan pesawat. Nah bagaimana ini, sebab saya harus bertemu adik dan ponakan saya yang telah menunggu di bandara karena ada titipan dari mama buat cucu2nya.
Alhasil saya pun memberanikan diri bertanya pada pramugari, maaf mbak.. apa saya bisa turun sebentar..? soalnya saya mau menyerahkan titipan pada adik2 saya. Oh.. silahkan mbak, kata pramugari itu. Terima kasih, jawabku sambil tersenyum.
Maka dengan semangat, saya pun beranjak meninggalkan tempat duduk, di tangga turun saya berpapasan dengan Ko-pilot, dia memakai seragam pilot, lengkap dengan dasi, topi dan kacamata.. saya pun memberanikan diri sekali lagi untuk bertanya.. Maaf pak, pintu keluar menuju pengambilan bagasi disebelah mana? Sang pilot pun tersenum ramah dan menunjuk para penumpang yang berarak menjuju pintu, lewat disana mbak.. emangnya mau ngapain? Begini pak, perjalanan saya sebenarnya masih jauh, tetapi saya harus menyerahkan titipan buat adi2k saya, saya pikir, dalam penerbangan ini, penumpang transit diperbolehkan turun dan menunggu di ruang tunggu bandara, tetapi kami hanya dipersilakah menunggu dalam pesawat.. oleh karena itu, saya nekad menyelinap untuk meyerahkan titipan dari rumah buat mereka, kataku sambil tersenyum lebar. Sang ko pilot ganteng pun berujar.. sambil tetap tersenyum, nanti mbak terus aja menuju pintu keluar, disana ada petugas yang seragamnya seperti saya tetapi mereka tidak memakai dasi seperti ini, mbak ketemu mereka dan bilang tentang keperluan mbak nanti akan di beri kartu oleh mereka, selanjutnya mbak kembali menunggu di ruang tunggu untuk kembali menuju pesawat dan meneruskan perjalanan.. serunya sambil tetap tersenyum, saya pun mendengar penjelasanya yg akurat,  membalas senyumnya mengucapkan banyak2 terima kasih kemudian beranjak menuruni tangga menuju pintu masuk pengambilan bagasi.
Setelah bertemu adik dan ponakan saya, saya pun menuju ruang tunggu bandara El Tari, mengikuti semua prosedur  persis seperti yang dikatakan Ko-Pilot pada saya. Selang beberapa menit kemudian, saya dan para penumpang asal kupang, dipanggil melalui pengeras suara menuju pesawat. Tentunya saya jadi orang nomor satu yang berada dibagian depan barisan para penumpang lainnya, karena sebelum berangkat, petugas bandara telah memberitahukan saya untuk segera bersiap2 menunggu depan pintu, sebentar lagi akan boarding.
Saat berjalan menaiki tangga pesawat, saya bukan bertemu pramugari yang menunggu kedatangan penumpang diujung tangga, justru saya malah disambut  sang pilot sendiri, rambutnya telah beruban, dia melayangkan canda pada saya.. “Lho Mbak.. Denpasarnya masih jauh, kita masih di kupang.. candanya dengan wajah yang terlihat lucu, spontan saya pun tertawa dan menyambut  joke sang pilot, pantasan aja pak.. saya pikir juga kita sudah tiba didenpasar, setelah saya keluar dan melihat,, eh ternyata ini baru di eltari... spontan semua penupang yang sedang menunggu dalam pesawat pun ikut tertawa.. saya pun pamit, pada sang pilot sambil tersenyum2 menuju tempat duduk,  Dan sang pilot pun tersenyum pada saya mempesilakan saya untuk kembali ketempat duduk.
Sekelumit kisah perdana sekaligus terakhir, saat terbang  terbang bersama Batavia Air, sebelum dinyatakan bahwa Maskapai ini Pailit.. terima kasih Batavia Air, telah melayani rute penerbangan ke daerah kami NTT.

Malang, Maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar