Rabu, 28 Januari 2015

Rasa Malas

 
Rasa Malas Itu adalah Narkoba bagi Jiwa.., itu menururt om Mario Teguh..

Narkoba saja saya sudah benci karena bisa membuat otak menjadi kerakk..!!
sesuatu yg begitu menakutkan. 

Apalagi kalau saya harus menyuntikan narkoba kemalasan untuk jiwa saya..?? Ini yang paling parah..!!  saya merasa bahwa saya sama sekali tidak bersyukur atas penyelenggaraan Tuhan atas kehidupan saya, menyianyiakan kesempatan istimewa yang diberikan.. dan ketika kisah kehidupan saya berakhir.. saya benar-benar mati sia-sia karena dosa kemalasan.. dan itu bukan suatu keberuntungan bagi saya, karena saya punya pilihan untuk kebahagiaan hidup bahagia bersama DIA kekasih jiwa saya, yang dengan penuh kerendahan hati mendoakan saya, di Kayu Salib, Ketika wajah dan rupa-Nya tiada lagi dikenali.. Cinta yang begitu Istimewa, Cinta yg begitu Murni, Cinta yang Menyelamatkan & saya dengan kerapuhan jiwa ini, dipanggil turut serta dalam karya penyelamatanNya. 

Zaman boleh berubah, tetapi iman pengharapan saya akan DIA, takan pernah berubah, sampai saya tidak lagi diberi kesempatan Oleh-Nya untuk berkarya dikehidupan fana ini..

Kejarlah Mimpi Sampai Ke Langit Biru, Tetapi Merunduklah Seperti Padi Di sawah.. Padi Di Tanam Di lumpur dengan menggunakan kotoran hewan (padi organik) tetapi menghasilkan biji padi yang bersih dan bernas, ketika Ia semakin berisi, semakin merunduk, Pada Penciptanya, pada petani yang menanamnya.

**Kerja Kerja dan Kerja... Terima Kasih Bapak Jokowi.. :)



Malang Pagi ini, Berteman Langit Biru
29 Januari 2015
Pk 09.43

Kata Itu Berjudul Rindu



Telah Ku Tulis Setahun yg Lalu, Dan Kini Kisah Ini Harus Kembali Terulang

Kadang tiba2 saja
Ditengah kesibukanku
Aku merindukanmu
Rindu untuk mendengarmu tertawa
Rindu untuk berbagi kisah denganmu
Rindu saat kau menjadi pendengar setia
Dengan semua cerita konyolku
Yang mungkin menurutmu tak logika,
Tapi kau bersedia mendengarnya..
Rindu saat kau menyemangatiku
Rindu saat mendengar kata2mu yang simple namun menyentuhku
Rindu saat, Kau Mengerti aku dan aku mengerti engkau
Rindu saat kau menemaniku belajar,
Mengorbankan waktu istirahatmu demi menemaniku
sementara esok kau harus kembali bekerja...
Rindu saat kau mengerti apa maksud semua tulisan2ku..
Dan bilang bahwa kau suka...
dan rindu saat aku merindukanmu kau tiba2 muncul diberanda obrolan
Meski kita tak saling bicara, aku bahagia dengan kehadiranmu
Itu berarti disana kau baik2 saja..dan aku bersyukur Tuhan selalu menjagamu..

kini..
Kau tiba-tiba saja menghilang..
Sejak kemarin perasaanku tak enak..
Engkau memilih berlalu dan menghilang
Dengan meninggalkan cerita
Berjudul
IKHLAS..

Kalau aku punya salah,
Maafkan aku,
Kalau aku salah bertutur kata
Tegurlah aku,
Kalau aku keliru menulis status
Tanyalah padaku..
Karena jika engkau diam dan terluka
Aku pun turut merasakannya
Lukamu adalah lukaku juga..

Kau harus tahu..
Menyayangimu seperti ini
Adalah anugerah Tuhan bagiku..
Dalam doa, dalam setiap tulisanku
Aku berjanji pada hati kecilku
Akan selalu belajar menerima kekuranganmu
Bukan kelebihanmu...
dengan menyayangimu seperti ini, aku memahami  arti dengan ketulusan hati..
Dan jika kau memilih untuk berlalu..
Ketahuilah bahwa dimana pun kau berada,
Aku akan setia menyayangimu
Walau aku harus menahan rindu
Untuk mau tahu keadaan dan kabarmu...
Aku Percaya Tuhan Selalu Menjagamu
dimana pun kau berada
Dan apapun kegiatanmu

Dari aku yang akan menunggumu kembali

Kamis, 22 Januari 2015

TENTANG RASA

 Aku Pada Dia

Dia, Ada...
Mengerti Aku
Dalam diamnya
Hanya melihatku dalam diam
Karena dia, aku lebih mengerti tentang memaknai hidup ini,
tentang lebih banyak bersyukur dan ikhlas
aku banyak belajar dari dia
Meski aku juga diam

Sejak Pertemuan kami
dan mengharuskanku melalang buana kemana pun
bertemu banyak orang baru
Sampai saat ini
setiap bangun tidur atau mau tidur
selalu teringat dia
setiap doa-doa yang kuucapkan
selalu terselip namanya
Tuhan punya Rencana
kita tidak pernah tahu.
tapi yang aku tahu
rasa ini mengajarkanku untuk selalu tulus
Aku hanyalah Sepotong tulang rusuk tak berkaki
tak jua mampu bersuara.

Aku hanya mampu menunggu & menanti
karena Rencana Indah itu
Adalah milik Tuhan..


#CintaDalamHati

Malang, 11 Agustus 2014

Tentang Kebahagiaan

Kebahagiaan adalah hal tak ternilai yang tidak bisa dibeli dengan uang.
Kebahagiaan ada di dalam diri masing-masing kita pribadi
tergantung bagaimana cara kita menemukannya.
Uang tidak dapat membeli kebahagian
Uang hanya dapat membeli kesenangan yang sifatnya sementara.

Demikian pun dengan Cinta.
Cinta tak dapat dibeli dengan uang atau ditukar dengan kedudukan atau materi lainnya.
Kita hanya dapat memberi cinta tulus pada sesama dari hati bukan atas dasar paksaan
dan kita pun tidak dapat memaksa orang lain mencintai kita,
semua tergantung dari hati, yang mampu mencintai dengan tulus...

Kamis, 15 Januari 2015

Pendidikan Dalam Keluarga

Mawas Diri

Membaca sebuah status difacebook tentang kerentanan anak-anak zaman sekarang terhadap pergaulan bebas sungguh miris rasa hatiku ini. bagaimana tidak (kebanyakan) generasi sekarang mudah terjebak dan tergoda kesenangan sesaat, kesenangan yang hanya membutakan hati nurani dan naluri sebagai seorang manusia ciptaan Tuhan yang paling berharga.
maka pertanyaan dalam benak pun muncul ini salah siapa..?? dan bagaimana solusinya..??
Menyimak komentar-komentar ditulisan itu, membuat saya pun berpikir dan mencoba untuk beropini, sesuai dengan apa yang saya lihat di lingkungan tempat saya tinggal dalam skala yang kecil.

Fenomena ini terjadi karena kurangnya pengawasan dan kontrol dari orang tua terhadap anak, anak selalu dimanjakan dengan hal-hal yang membuat mereka mudah terjerumus kehal-hal negatif, orang tua mengikuti kemauan anak tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi dikemudian hari, kurangnya pendidikan rohani, atau pun nasihat yang membuat anak mengeti konsekuensi dari pilihan-pilihan negatif yang akan ia ambil, intinya adalah orang tua memberikan kasih sayang tetapi tidak adanya unsur mengayomi didalamnya, unsur memberikan perhatian atau menjadikan anak sebagai sahabat sehingga anak tidak mencari "keyamanan" diluar lingkungan keluarganya.

saya menulis ini karena pengalaman pribadi saya bersama keluarga tercinta, orang tua kami selalu menjadi sahabat terbaik bagi kami anak2.. kebiasaan makan bersama di meja makan setiap hari tak pernah absent kami lewatkan, kebiasaan melewatkan waktu minum teh bersama sambil bercerita saat dimana kami mendengar nasihat dan petuah dari orang tua kami. Dalam melakukan pekerjaan dalam rumah pun kami dibiasakan untuk saling bekerja sama, tidak ada perbedaan gender dalam keluarga kami, atau dibedakan menurut urutan kelahiran, semuanya sama, bahkan sebagai anak sulung saya harus mampu menjaga dan memberi contoh yang baik buat adik-adik saya. apa yang kami minta tidak selalu diwujudkan oleh orang tua, misalnya saya ingat ketika dulu didaerah kami kalau mau nonton siaran televisi swasta, harus membeli antena Parabola, teman-teman tetangga kami sangat bangga ketika mereka telah memiliki parabola, tetapi tidak bagi kami, saat kami masih sekolah, Ayah dan Ibu tidak pernah mengizinkan kami memiliki parabola meski pun mereka mampu membelinya.. alasannya "belajar lebih penting, nanti kalau sudah dewasa dan punya kerja sendiri, kalian dapat membeli apapun yang kalian inginkan" dan pada akhirnya kami memiliki parabola saat adik bungsu saya menginjak kelas 2 STM.
sebagian kisah yang dapat saya ceritakan di sini tentang keluarga saya.

Kembali pada topik di atas, memang saya pun mengakui pengaruh teknologi dan informasi yang begitu cepat menjadikan mental anak sebagai generasi muda akhirnya kalah dari kecanggihan teknologi itu sendiri, anak tidak mempunyai self control yang baik ketika menerima informasi dari luar, tidak adanya daya filter dalam diri si anak sendiri, penyebabnya adalah orang tua yang kurang memberikan 'Bekal' pada perjalanan si anak. Bekal yang saya maksudkan adalah Kasih Sayang, Perhatian, Nasihat semua itu dibungkus erat dengan Agama yang diyakini.

Pusat atau Letak keberhasilan anak itu sendiri terletak pada contoh, teladan dan didikan yang diberikan orang tuanya, Harusnya orang tua bertindak mengontrol dirinya sendiri, apakah keputusan yang akan ia berikan kepada anak, akan berpengaruh baik atau buruk terhadap masa depan si anak..?? yang dibutuhkan disini adalah kecerdasan orang tua itu sendiri, jangan karena ingin menyenangkan hati si anak, konsekuensi jangka panjangnya diabaikan.

Orang tua sekarang memang memiliki perkerjaan rumah yang begitu berat demi mendidik anak-anaknya. Kesadaran itu di mulai dari diri sendiri dan keluarga, sebelum berbuat nekat pikirkan efek jangka panjangnya yang sudah pasti merugikan, masa muda terbuang sia-sia dan semakin menambah beban keluarga pun beban mental untuk pribadi sendiri. kita hidup didunia ini hanya sementara, maka tanam dan pupuklah yang baik agar menerima hasil tuaian terbaik ketika perziarahan hidup didunia ini berakhir.

Sekian opini sederhana ini semoga bermanfaat.

Selasa, 06 Januari 2015

Tentang Kasih

Pemberian dari hati adalah memberikan hari itu sendiri.

Kasih Itu Menyembuhkan
Kita Mulai Membayangkan, Bahwa Kita Memberi Mereka Pada Akhirnya Kita Mulai Menyadari Bahwa Merekalah yang Telah Memperkaya Kita. *** Paus Yohanes Paulus II
 Obat yang Paling Mujarab adalah Kasih Sayang dan Perhatian. *** Bunda Teresa


Berbicara tentang kasih, dampaknya begitu luar biasa, selalu membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi yang menerima pun bagi yang memberi kasih itu sendiri..
saya teringat akan khotbah di Gua Maria Puh Sarang Kediri beberapa waktu lalu, Kasih yang paling hakiki adalah Kasih yang memberi tanpa mengharapkan imbalannya, memberi secara total dengan hati yang lapang. Seperti Kasih yang diberikan Tuhan pada kita.

Jujur saya begitu menyukai khotbah itu, bahwa fenomena sekarang yang kita hadapi di muka bumi ini adalah kita telah kehilangan kasih, kasih terhadap Tuhan, Kasih terhadap sesama, maupun kasih terhadap alam sekitar. kebanyakan diantara kita mengimlementasikan sebuah pemberian katanya dengan Kasih, tetapi selalu mengharapkan imbalannya. Apakah dengan mengharapkan imbalannya dari seorang atau mereka yang kita kasihi, kita akan merasakan kedamaian dan kebahagian..?? hanya orang yang benar2 memiliki kasih yang tulus yang mampu merasakan kedamaian dan kebahagiaan itu, menemukan Surga di dalam hatinya sendiri.. Menemukan Tuhan yang sedang berkarya untuk Kehidupannya. Orang yang kaya akan kasih, dia tak akan pernah khawatir tentang apapun, karena dia percaya bahwa Tuhan, Sang Pemilik Kehidupan selalu setia berjalan bersamanya.

Saya hanya ingin membagikan sebuah tulisan, yang saya temukan di sebuah majalah beberapa tahun silam, sekedar untuk merenungi setiap perjalanan ini, Awal 2015 harus jadi lebih baik lagi dan lebih penuh Kasih.. :)


Tentang Kasih

Tak Ada Kesulitan yang Tak Dapat Dikalahkan 
Oleh Kasih yang Dalam
Tak Ada Penyakit yang Tak Dapat Disembuhkan
Oleh Kasih yang Dalam
Tak Ada Pintu yang Tak Akan Dibukakan
Oleh Kasih yang Dalam
Tak Ada Teluk yang Tak Mungkin Dijembatani
Oleh Kasih yang Dalam
Tak Ada Dinding yang Tak Dihancurkan
Oleh Kadih yang Dalam
Tak Ada Dosa yang Tak Ditebus 
Oleh Kasih yang Dalam


Tak Peduli Betapa Besarnya Kesulitan
Betapa Sirnanya Harapan
Betapa Rumitnya Masalah
Betapa Besarnya Kesalahan
Kesadaran Akan Kasih Sayang yang Dalam
Menguraikan Semuanya


Bila Kita Dapat Mengasihi dengan Tulus
Kita Menjadi Makhluk yang Paling Bahagia
dan Paling Kuat Di Dunia...


Semoga Kita Semua Semakin Di Penuhi dengan Kasih Tuhan. Amin

Malang, 7 Januari 2015
Pk. 10.16 WIB