Senin, 14 Juli 2014

PADAMU NEGERIKU

 Untuk Sebuah Ego_(Lagi-lagi tentang EGO)


Aku mencintai tanah airku...
Sebesar cintaku pada diriku sendiri...
Sebesar cintaku pada keluargaku...

Aku bangga lahir di sini...
Menghirup udara tropis nan sejuk...
Belajar dan berbaur dengan aneka budaya bahasa dan adat istiadat...
Menikmati panorama alamnya nan indah...
Dari ujung pulau We hingga ke sudut Merauke...
Indonesiaku penuh Pesona
Pesona akan keramahan penduduknya
Dalam naungan burung Garuda Lambang Kebanggaan Kita
Mengikat kita dari Sumatra hingga Papua
Dalam satu  Ikatan luhur dan murni Sembohyan negara kita
Bhineka Tunggal Ika

Kita saling bergandengan tangan
Tanpa memandang, warna kulit, suku, bahasa, agama dan ras...
Kita tetap saling menyapa, walau jarak lautan luas memisahkan kita..
walau gugusan bukit dan gunung menjadi tembok diantara kita...
Kita adalah Bangsa yang Ramah,
Kita adalah Bangsa yang Kaya, akan sumber daya alam, budaya dan sumber daya manusianya.
Kita tetap berdiri kokoh sebagai bangsa yang tak lekang karena perbedaan dan waktu.

Padamu Negeriku..
Ibu Pertiwiku...
Hari ini...
Aku sedang bersedih...

Dan menyanyikan
Lagu Garuda Pancasila...
Lagu Tanah Air Beta...
Lagu Bendera merah putih
Lagu dari Sabang sampai Merauke
Meresapi setiap makna kata yang terkandung
Dalam lirik lagunya...
Sarat akan pesan Moral dalam Sila Pancasila
Yang aku pelajari dulu...
Dalam butir sila-silanya...
Mengajarkan arti memiliki ETIKA menjunjung tinggi MORAL
Demi menjadi pribadi berjiwa Pancasila
Generasi Penerus Bangsa

Aku bertanya...
Apakah karena politik yang tujuannya untuk kemakmuran rakyat
Termutilasi demi tujuan dan kepentingan golongan tertentu ???
dan
Harga Diri Rakyat dilabeli dengan Politik Berselimut Bisnis...???
atau
Hati Nurani di Beli dengan Uang???

Dan kini....
media sebagai simbol penengah, pun tercabik...
melahirkan blok timur dan blok barat
Satu Pertanyaan Kembali Bercokol
Sudah pergikah kejujuran dari Tanah ini??
dan Integritas berlari menjauh dari pangkuan Bumi Pertiwi??
Mungkinkah kita mampu bertanya pada rumput yang bergoyang? (Ebiet G Ade)

Di sini,
di negeri ini...
Terlalu banyak kaum intelek
Tapi mungkin sedikit lagi akan mulai punah...
Sepunah badak bercula satu, sepunah burung cendrawasih,
sepunah hutan Kalimantan yang adalah paru-paru dunia
_Paru-paru sendiri saja diabaikan, mustahil untuk yang lain?_

Kita kering kerontang...
Punya ilmu.. tetapi hampa..
Semakin berilmu... semakin linglung
Semakin cerdas... semakin buta...
Hati nurani... tercabik nafsu dunia
Rapuh dalam Ke-fana-an

Pertiwiku bersedih...
melihat anak2 negeri saling mencaci
demi ego pribadi
Akankah???
Patriotisme yang terkandung dalam lagu Garuda Pancasila
Mungkin hanya akan jadi lagu kosong tanpa makna???

Aku untuk Sedihku..
Aku untuk Rasa Peduliku
Aku untuk Benderaku
Aku untuk Garudaku
Aku untuk Pancasila
Aku untuk Persadaku, Tanah air Indonesia...

Semoga Pemimpin Bangsaku Kelak, Mampu memimpin dengan hati nurani...
Dari rakyat, Oleh rakyat dan Untuk rakyat...


Semoga..

_Salam Damaiku Untuk Persada_


Malang, 10 Juli 2014
Pk. 12. 49 Wib


NB :
#Aku Tutup buku sementara untuk ranah politik tanah air, Saatnya beralih ke jalur Gaza_Peduli untuk perdamaian
# Terima Kasih, Tim Editorku ,Keluarga Umadjangga (Rhambu Itha dan Rhambu Jhoty Arya) Aa Louisye Obed ( Andy Alfian dan ade Arles) kalianlah yang membuatku percaya untuk memposting Tulisan ini, Tuhan Memberkati... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar