Senin, 14 Juli 2014

FINAL PIALA DUNIA 2014

DALAM CATATANKU



Tahun ini punya kisah tersendiri
Ketika semua orang di seluruh penjuru dunia menyaksikan perhelatan akbar ini
Saya malah anteng-anteng saja...
Lebih fokus menyimak berita politik...
Padahal sejak pertama kali mengenal Piala Dunia tahun 1998 silam,
Tak sekali pun saya absen  menyaksikan perhelatan akbar yang menyatukan seluruh dunia
melalui sepak bola.
Kecuali saya, memilih untuk tetap bergeming
Apalagi Tivi di kost rusak dan baru diganti kurang lebih dua minggu lalu.

Walau pun tidak menyaksikannya secara langsung melalui televisi,
Saya masih tetap setia pada tim kesayangan
Spanyol dan Portugal.
Namun, Dua Tim kesayangan ini, pulang kampung lebih cepat dari dugaan saya.
Jadilah saya, Memilih mendukung tim tuan rumah Brazil
Yang notabene memiliki kapasitas pemain dan peluang terbanyak menjuarai Piala Dunia
Keberuntungan lain, mereka  bertarung di kandang sendiri, saya rasa ini hal positif sehinnga mampu membawa Tim Samba menjadi The Next Winner Piala Dunia..
Subuh pagi tepat Pk. 03.00 WIB, Saat dimana Tim tuan rumah berhadapan dengan tim Panzer Jerman, saya sejenak menyempatkan diri melihat pertandingan mereka, tetapi entah kenapa feeling saya mengatakan Jerman bakal melaju ke putaran final. 
Aneh..padahal saya telah menjagokan Tim Samba... 
Setelah sejenak memantau pertandingan semifinal itu, 
saya langsung tidur, karena semalaman bergadang.

Esok pagi, betapa terkejutnya saya, ketika teman sekost mengatakan bahwa Brazil mengalami kekalahan parah dalam sejarah Piala Dunia.
Brazil habis dibantai oleh Jerman 7-1 di kandang sendiri dalam penyisian babak perempat final tersebut. 
Saya melongo tidak percaya, mengapa ini bisa terjadi...?? 
Berarti Jerman kini memiliki skill mumpuni yang tidak diragukan sama sekali di bawah asuhan pelatih mereka Joachim Louw.

Dan di subuh pagi tadi... 
untuk pertama dan terakhir kalinya, saya menyaksikan Final Piala Dunia 2014, via Televisi.
Tim Tango berhadapan dengan Tim Panser, 
saya benar-benar menyaksikan suguhan pertandingan yang indah, 
bola-bola cepat dan pendek dengan sistem menyerang dan kerjasama tim yang solit yang di kuasai Jerman, menjadikan Leonel Messy, dkk memilih lebih banyak bertahan di baris pertahanan mereka.

Peluang gol banyak terjadi,
tetapi dewi fortuna belum berpihak pada salah satu tim kesebelasan yang sedang berlaga.
Argentina mewakili benua Amerika,
Jerman mewakili Benua Eropa.
Semenjak dulu dalam laga-laga pertemuan kedua kesebelasan ini, 
irama permainan kedua kubu selalu agresif dengan skill yang apik sekaligus kasar,
sehingga tidak mengherankan jika di setiap laga pertemuan mereka selalu diwarnai dengan insiden kartu kuning atau cederanya para pemain hingga meninggalkan lapangan pertandingan.

Belum lagi santer beredar mitos bahwa Benua Eropa tidak bakal memenangkan pertandingan Piala Dunia jika tuan rumah penyelenggara berasal dari Amerika Latin.

Tetapi perhelatan akbar subuh pagi tadi, Ketika seluruh mata penduduk dunia tertuju pada Stadion megah "Maracana" kebanggaan Brazil.
Jerman mampu mematahkan mitos itu, dalam laga perpanjangangan waktu 2 x 15 menit melalui tendangan pemain Mario Dotze, yang menggantikan Miroslav Klose pada menit 88 babak ke 2.
Sehingga merubah kedudukan menjadi 1- 0 menang tipis atas Argentina.
Kemenangan ini membawa perubahan dan pesan bahwa Benua Eropa mampu menjadi juara di Benua Amerika Latin, sekaligus mungkin akan menjadikan Mario Dotze sebagai idola baru di jagat sepakbola.. :)

DERPANZER  memang Layak jadi Juara Dunia untuk yang Keempat kalinya dan membawa pulang Trofi itu, sebagai hadiah terindah untuk Negara mereka.

Ada Kepuasan tersendiri, saat menyaksikan Tim unggulan meraih gelar juara bergengsi ini.
Sekelumit kisah untuk Pesta Piala Dunia... :)

# Salam Sepak Bola 2014


Malang, 14 Juli 2014
Pk. 14.53 Wib


Tidak ada komentar:

Posting Komentar