Rabu, 23 Juli 2014

MASA MUDA

Orang Muda Hebat


  Masa Muda adalah Masa yg Paling Menyenangkan...
Masa yang Paling Indah.
Masa Penuh dengan Impian dan Cita2.

Jadi selama masih punya kesempatan untuk menjalani masa muda ini..
Jalanilah dengan Positif, Penuh Iman, Penuh Cinta dan Semangat.
Terus menggali potensi diri, dan jangan pernah takut gagal.

Agar ketika menepi kelak di usia Senja, (meski telah melalui berbagai macam tantangan kehidupan) Ada tawa bahagia menghiasi wajah dan hati, karena telah memilih serta melalui masa muda yang menyenangkan & hebat untuk menjadi Opa atau Oma paling Bahagia di hari tua nanti..

**berharap tetap berjiwa muda meski usia tak lagi muda... :D :D :D
  
Tulisan ini kudedikasikan untuk adik2ku tercinta, yang memilih untuk menjadi orang muda Hebat.
Semoga Kalian Pernah dengar atau pernah tau lagu yang begitu menginspirasi kita para orang muda ini.. :)

MASA MUDA SUNGGUH SENANG
 Masa Muda Sungguh Senang
Masa muda sungguh senang
Jiwa penuh dengan cita cita
Bagai api yang tak kunjung padam
Selalu membakar dalam hati

Masa mudaku masa yang kukenang
Masa Tuhan memanggilku
Masa mudaku masa yang terindah
Kutinggalkan semua dosaku
La la la la la la la la

Masa muda sungguh senang
Kuberikan padaMu ya Tuhan
Apa yang ada pada diriku
Kuserahkan untuk kemuliaanMu 

# Let's be smart...n Keep spirit :) :) :)

Malang, 24 Juli 2014
Pk. 13.08

Jomblo Sedeng Menulis

 Mari Sejenak Merenung


Masa Yang Paling Indah tu Saat Masih Jomblo (khusus utk Jomblo Bahagia yg tdk Galau) Mampu menikmati setiap moment kehidupan pribadi tanpa ada yang melarang, belajar banyak hal, dan bertemu banyak orang... jadi ketika berada di fase ini... Santai sajalah jalani semuanya... Jodoh itu Misteri Tuhan... Jadi Biarkan semuanya mengalun seperti alunan musik yang saban hari terdengar atau semilir angin lembut yang datang menyapa, atau seperti aliran air jernih yang mengalir menemukan muaranya, atau lembutnya sinar matahari terbit dan terbenam. Kebahagiaan itu tidak perlu dicari, Ia ada di setiap hati yang peka untuk menemukannya, melalui hal-hal sederhana setiap harinya...

Mungkin Aku adalah Jomblo sedeng...
Tapi inilah aku, tetap bahagia menjalani apa yang memang harus aku jalani...
Cinta aku saat ini, memang lebih besar untuk keluarga, teman2 dan sesama.
Aku belum dipersiapkan khusus untuk mencintai seseorang yang special..
Atau mungkin sedang menuju proses kearah sana.. hehe..
Akhh.. sudalah aku tidak mau memikirkannya, karena itu bukanlah kapasitasku.. :)
yang perlu aku lakukan adalah, melakukan yang terbaik untuk hidupku, maksudnya menggali potensi diri, banyak belajar, lebih mengasihi diriku sendiri, keluargaku, sesama dan lingkungan..
Dan terutama lebih mengasihi Tuhan.

Aku pikir tanggung jawab berkeluarga itu tidaklah mudah, (mungkin tergantung kesiapan mental masing2 pribadi)
Tetapi menjadi Jomblo bukanlah suatu kesalahan, bukan juga suatu pilihan, karena memang kita diciptakan untuk berpasangan dan memiliki keturunan.
Jadi, Bersabarlah Jodoh itu sudah ada, hanya saja antara aku dan dia masih dipersiapkan dengan matang menuju pertemuan kami nanti yang berujung pada Pernikahan, berjanji saling setia satu sama lain hingga maut memisahkan.. Hmmm.. so sweettt... :)
(mungkin ini adalah ilmu, belajar berpikir bagaimana menekan angka perceraian sejak dini... hahaha..)

Jadilah Jomblo berkelas, dengan cara menggali potensi-potensi diri yang masih tertidur pulas, hahaha... janganlah takut untuk membangunkan potensi itu...
percaya deh.. orang hebat itu adalah mereka yang banyak sekali melakukan kesalahan tetapi tidak pernah berhenti untuk menyerah..

Selagi muda dan jomblo begini, nikmati masa muda sebebas-bebasnya asalkan tidak bertentangan dengan agama dan tidak merugikan diri sendiri..
Mengapa...?? karena jika kelak sudah saatnya berumah tangga, kita sudah puas menikmati masa muda, dan masuk pada fase dimana kita menjadi orang tua hebat buat anak-anak yang kelak akan dipercayakan Tuhan pada kita.

Dan anak-anak pasti akan bangga dan bahagia mendengar pengalaman-pengalaman kita dimasa muda,( tentunya Pengalaman Positif dungsss.. hehehe..)
dan tidak menutup kemungkinan mereka pun akan meneladani orang tuanya.
so, jadilah Jomblo yang hebat untuk bekal menjadi orang tua hebat kebanggaan anak-anak,
demi menghasilkan generasi bangsa yang hebat dan memiliki potensi SDM yang dibutuhkan Negeri ini kelak.

Menjadi jomblo bahagia itu sangatlah Penting..!!
Karena Bahagianya akan terbawa terus sampai rambut ini memutih.. di penghujung senja di kemudian hari..

Tulisan Jomblo sedeng untuk sesama Jomblo yang sedang galau...
Ayo Bergeraklah... Marilah Berlari Mengejar Mimpi Kita... !!! :D :D :D
Untuk Masa Depan yang Cerah..... ;)

Malang, 23 Juli 2014

# semoga tulisan iseng ini bermanfaat...bagi yang membaca ( Khusus para Jomblo... !!!) hehe...






Senin, 21 Juli 2014

Sebuah Renungan

Surat Kecil Untuk Tuhan


Bapa,
Kutitip Hatiku,
Tolong Jaga Hatiku..
Untuk dia seseorang yang akan Engkau anugerahkan padaku,
Karena aku mengerti bahwa sabar itu selalu Indah.. :)

Dan ketika aku sampai pada titik ini,
Aku semakin mengerti bahwa Engkau sedang membentukku menjadi seperti yang Engkau Kehendaki..
Terima Kasih Bapa.

Apapun yang aku alami dalam hidup ini,
Aku hanya akan terus bersyukur bahwa Engkau selalu menjagaku,
Mengasihiku dan takan pernah membiarkanku sendirian.,
Karena Engkau adalah Bapaku dan aku AnakMu...

Didiklah aku seturut KehendakMu,
Agar segala apa yang ada dalam diri pribadiku dapat berguna kelak bagi kepentingan sesamaku, Demi Cintaku PadaMu yang adalah CINTA.

Aku ingin berkarya dengan segala kekuranganku bukan kelebihanku,
Karena jika aku berkarya dengan kelebihanku,
Maka aku takut aku lupa diri dan menjadi sombong,
Tetapi jika aku berkarya dengan segala ketidakberdayaanku,
Aku masih akan banyak belajar dan mengerti bahwa diatas langit masih ada langit.

Bapa,
Ajarilah aku tetap rendah hati dan mawas diri,
Jujur pada diri sendiri, Jujur padaMu,
Penuh Kasih, dan Lembut seperti hatiMu,
Tidak membalas setiap kebencian dengan kebencian,
Atau pertentangan dengan pertentangan,
Karena jika aku memilih jalan ini,
Aku tak lagi memiliki KASIH sebagai jalanku menuju Kebahagiaan Abadi BersamaMu.

Dengan segenap hati aku berterima kasih,
Hari ini Engkau telah membuatku semakin mengerti rencana indahMu atas hidupku.
Dan aku tidak tahu lagi harus bilang apa,
Rasanya seperti kehabisan kata-kata..
Aku hanya mau menjatuhkan diriku dalam rangkulan KasihMu,
Karena di dalam Engkau,
Aku menemukan Kedamaian, Kebahagiaan yang tiada tandingnya..

Bapa Pimpin dan Tuntun pula  setiap mereka yang ku kasihi dalam Rangkulan KasihMu,
Agar Kebahagiaan, Kedamaian selalu mereka rasakan dalam hidup mereka, senantiasa di dalam NamaMU...
Berkatilah Negaraku, agar selalu aman sentosa, dan semakin mendekatkan diri PadaMu.
Berkati pula Dunia ini, agar damai senantiasa hadir dalam hati setiap orang.
Terima Kasih untuk CintaMu yang begitu besar untuk kami semua. Amin.


Dari aku anakMu

Jumat, 18 Juli 2014

Pelita Hidupku, Keluargaku

Rinduku 

Rindu...
Ingin kembali melangkah pulang..
bertemu Mama, Adik2 dan 2 Ponakanku yang lucu..
Selalu menghiburku dengan canda dan cerita mereka..
atau tentang pertanyaan2 mereka..
tentang nyanyian yang selalu mereka dendangkan untuk Mabes mereka..
meski hanya melalui sambungan telepon.
4 Tahun.. rasanya begitu lama...

Ingin kembali berkumpul di rumah..
saat paling indah adalah saat minum teh bersama...
Cerita2 heboh, lucu2an.. nyanyi sama2, menari sama2.. rindu semua hal indah itu
meski kini tanpa Bapa...Rindu saling menggoda soal masakan, berbagi resep dan sebagainya, hasil improvisasi sendiri atau nyontek dr internet..
Rindu saat berselisih pendapat dgn adik2..
kemudian kita sama2 akan tersenyum kembali sebelum matahari terbit keesokan harinya..dan menertawai semua kekonyolan kita..

Rindu saat makan bersama..
dan sharing pengalaman..
serta berbagai nasihat dari Mama,
Cerita ttg Silsilah Keluarga dan belajar adat budaya Sikka, meski kita dibesarkan di tanah Marapu.
dalam kesederhanaan kita, dalam Cinta dan Kasih Sayang..
Tuhan, Jaga Selalu Keluargaku, Mama, Adik2, Ipar dan Ponakanku
Jadikan aku, Seorang kakak yang mampu memberikan yang terbaik,
dengan semua kekuranganku, bukan lebihku..
Aku Akan berusaha.. Demi Tercintaku Keluargaku..
Pelita hidupku, yang telah Engkau Anugerahkan Padaku..
Terima Kasih Bapa, Berkati juga Keluarga Di seluruh Dunia.. Amin


#I Love My Family#


Malang, 24 Juni 2014

Selasa, 15 Juli 2014

KIASANTEMPURUNG

CAHAYA DI BALIK TEMPURUNG



JANGAN HANYA MAMPU BERPAYUNG TEMPURUNG..
JANGAN PULA BEBAGI TEMPURUNG ITU PADAKU..
KARENA AKU INGIN MELIHAT SINAR MENTARI..
YANG MENYINARIKU DENGAN SENYUMAN..
HIDUP INI HANYA SINGKAT SAJA..
JADI SANTAI SAJALAH..
TERSENYUMLAH..
BUANG JAUH2 TEMPURUNG YANG MEMAYUNGIMU..
AGAR KAU TAHU
DUNIA MENYAMBUTMU DENGAN KEHANGATAN
MEMBERIMU SYAIR DAN NYANYIAN INDAH
UNTUK KAU LAKONI
UNTUK  KAU UKIR DLM HATIMU
DIA PUN TIDAK MENGINGINKANMU
MEMAKAI TEMPURUNG ITU LAGI
KARENA TEMPURUNG ITU
MENYUSAHKANMU
MEMBUAT WAJAHMU SURAM
TIDAK BERSINAR...
DAN HATIMU RAPUH DALAM KELAM
BUANGLAH JAUH TEMPURUNG ITU
TEMPURUNG ITU BUKANLAH ZONA NYAMAN TEMPAT KAU BERLINDUNG
SEDIKIT SAJA KAU MEMBUKA TEMPURUNGMU
KAU AKAN MELIHAT
BAHWA DI SINI
AKU SEDANG BERDIRI MEMBERI SENYUM TERINDAH UNTUKMU...
INGIN MENGANDENG TANGANMU
AGAR KITA MAMPU BERJALAN BERSAMA
MELIHAT SINAR MATAHARI
MELIHAT BULAN DAN BINTANG
TETAP BERCAHAYA
MESKI MENDUNG MEYISAKAN SURAM
ADA DAMAI TUK KITA BAWA PULANG


_SEMOGA_


SUATU HARI DI AKHIR MARET

Senin, 14 Juli 2014

AKU DALAM TANYA

PENANTIAN

Saat Mentari Kembali ke Peraduaanya
Aku bertanya dalam hatiku
Saat Asa tak Menemukan Jawabannya
Aku Tercenung dalam Tanya

Penantianku
Terlalu Panjang
Bersabar
Mengalah
Tersenyum
Walau hati ini terluka

Selalu saja buatku bertanya
Bertanya dalam hati kecilku
Apakah engkaulah jawaban atas doaku selama ini?
Sikapmu selalu buatku bertanya
Terlalu Abstrak dalam Pengamatanku
Pasang Surut tak Menentu

Tutur Katamu Lembut, Bagaikan sutra
hingga aku berjanji untuk takan pernah melukaimu
namun sikapmu seolah aku ini tak nyata,
tak pernah ada,
dan aku hanya bisa tersenyum
Menahan perih di hati

Mungkin aku yang terlalu Egois
Menuntut perhatian kecil darimu

Apakah aku menanti sesuatu yang tak pasti?
Aku akan menanti dengan sabar
Saat Tuhan berkenan,
Memberiku Seseorang
Memungut kepingan hatiku 
menjaganya agar tak lagi retak
Penantian....


Malam ini
14 Juli 2014
Pk. 22.30 Wib



FINAL PIALA DUNIA 2014

DALAM CATATANKU



Tahun ini punya kisah tersendiri
Ketika semua orang di seluruh penjuru dunia menyaksikan perhelatan akbar ini
Saya malah anteng-anteng saja...
Lebih fokus menyimak berita politik...
Padahal sejak pertama kali mengenal Piala Dunia tahun 1998 silam,
Tak sekali pun saya absen  menyaksikan perhelatan akbar yang menyatukan seluruh dunia
melalui sepak bola.
Kecuali saya, memilih untuk tetap bergeming
Apalagi Tivi di kost rusak dan baru diganti kurang lebih dua minggu lalu.

Walau pun tidak menyaksikannya secara langsung melalui televisi,
Saya masih tetap setia pada tim kesayangan
Spanyol dan Portugal.
Namun, Dua Tim kesayangan ini, pulang kampung lebih cepat dari dugaan saya.
Jadilah saya, Memilih mendukung tim tuan rumah Brazil
Yang notabene memiliki kapasitas pemain dan peluang terbanyak menjuarai Piala Dunia
Keberuntungan lain, mereka  bertarung di kandang sendiri, saya rasa ini hal positif sehinnga mampu membawa Tim Samba menjadi The Next Winner Piala Dunia..
Subuh pagi tepat Pk. 03.00 WIB, Saat dimana Tim tuan rumah berhadapan dengan tim Panzer Jerman, saya sejenak menyempatkan diri melihat pertandingan mereka, tetapi entah kenapa feeling saya mengatakan Jerman bakal melaju ke putaran final. 
Aneh..padahal saya telah menjagokan Tim Samba... 
Setelah sejenak memantau pertandingan semifinal itu, 
saya langsung tidur, karena semalaman bergadang.

Esok pagi, betapa terkejutnya saya, ketika teman sekost mengatakan bahwa Brazil mengalami kekalahan parah dalam sejarah Piala Dunia.
Brazil habis dibantai oleh Jerman 7-1 di kandang sendiri dalam penyisian babak perempat final tersebut. 
Saya melongo tidak percaya, mengapa ini bisa terjadi...?? 
Berarti Jerman kini memiliki skill mumpuni yang tidak diragukan sama sekali di bawah asuhan pelatih mereka Joachim Louw.

Dan di subuh pagi tadi... 
untuk pertama dan terakhir kalinya, saya menyaksikan Final Piala Dunia 2014, via Televisi.
Tim Tango berhadapan dengan Tim Panser, 
saya benar-benar menyaksikan suguhan pertandingan yang indah, 
bola-bola cepat dan pendek dengan sistem menyerang dan kerjasama tim yang solit yang di kuasai Jerman, menjadikan Leonel Messy, dkk memilih lebih banyak bertahan di baris pertahanan mereka.

Peluang gol banyak terjadi,
tetapi dewi fortuna belum berpihak pada salah satu tim kesebelasan yang sedang berlaga.
Argentina mewakili benua Amerika,
Jerman mewakili Benua Eropa.
Semenjak dulu dalam laga-laga pertemuan kedua kesebelasan ini, 
irama permainan kedua kubu selalu agresif dengan skill yang apik sekaligus kasar,
sehingga tidak mengherankan jika di setiap laga pertemuan mereka selalu diwarnai dengan insiden kartu kuning atau cederanya para pemain hingga meninggalkan lapangan pertandingan.

Belum lagi santer beredar mitos bahwa Benua Eropa tidak bakal memenangkan pertandingan Piala Dunia jika tuan rumah penyelenggara berasal dari Amerika Latin.

Tetapi perhelatan akbar subuh pagi tadi, Ketika seluruh mata penduduk dunia tertuju pada Stadion megah "Maracana" kebanggaan Brazil.
Jerman mampu mematahkan mitos itu, dalam laga perpanjangangan waktu 2 x 15 menit melalui tendangan pemain Mario Dotze, yang menggantikan Miroslav Klose pada menit 88 babak ke 2.
Sehingga merubah kedudukan menjadi 1- 0 menang tipis atas Argentina.
Kemenangan ini membawa perubahan dan pesan bahwa Benua Eropa mampu menjadi juara di Benua Amerika Latin, sekaligus mungkin akan menjadikan Mario Dotze sebagai idola baru di jagat sepakbola.. :)

DERPANZER  memang Layak jadi Juara Dunia untuk yang Keempat kalinya dan membawa pulang Trofi itu, sebagai hadiah terindah untuk Negara mereka.

Ada Kepuasan tersendiri, saat menyaksikan Tim unggulan meraih gelar juara bergengsi ini.
Sekelumit kisah untuk Pesta Piala Dunia... :)

# Salam Sepak Bola 2014


Malang, 14 Juli 2014
Pk. 14.53 Wib


PADAMU NEGERIKU

 Untuk Sebuah Ego_(Lagi-lagi tentang EGO)


Aku mencintai tanah airku...
Sebesar cintaku pada diriku sendiri...
Sebesar cintaku pada keluargaku...

Aku bangga lahir di sini...
Menghirup udara tropis nan sejuk...
Belajar dan berbaur dengan aneka budaya bahasa dan adat istiadat...
Menikmati panorama alamnya nan indah...
Dari ujung pulau We hingga ke sudut Merauke...
Indonesiaku penuh Pesona
Pesona akan keramahan penduduknya
Dalam naungan burung Garuda Lambang Kebanggaan Kita
Mengikat kita dari Sumatra hingga Papua
Dalam satu  Ikatan luhur dan murni Sembohyan negara kita
Bhineka Tunggal Ika

Kita saling bergandengan tangan
Tanpa memandang, warna kulit, suku, bahasa, agama dan ras...
Kita tetap saling menyapa, walau jarak lautan luas memisahkan kita..
walau gugusan bukit dan gunung menjadi tembok diantara kita...
Kita adalah Bangsa yang Ramah,
Kita adalah Bangsa yang Kaya, akan sumber daya alam, budaya dan sumber daya manusianya.
Kita tetap berdiri kokoh sebagai bangsa yang tak lekang karena perbedaan dan waktu.

Padamu Negeriku..
Ibu Pertiwiku...
Hari ini...
Aku sedang bersedih...

Dan menyanyikan
Lagu Garuda Pancasila...
Lagu Tanah Air Beta...
Lagu Bendera merah putih
Lagu dari Sabang sampai Merauke
Meresapi setiap makna kata yang terkandung
Dalam lirik lagunya...
Sarat akan pesan Moral dalam Sila Pancasila
Yang aku pelajari dulu...
Dalam butir sila-silanya...
Mengajarkan arti memiliki ETIKA menjunjung tinggi MORAL
Demi menjadi pribadi berjiwa Pancasila
Generasi Penerus Bangsa

Aku bertanya...
Apakah karena politik yang tujuannya untuk kemakmuran rakyat
Termutilasi demi tujuan dan kepentingan golongan tertentu ???
dan
Harga Diri Rakyat dilabeli dengan Politik Berselimut Bisnis...???
atau
Hati Nurani di Beli dengan Uang???

Dan kini....
media sebagai simbol penengah, pun tercabik...
melahirkan blok timur dan blok barat
Satu Pertanyaan Kembali Bercokol
Sudah pergikah kejujuran dari Tanah ini??
dan Integritas berlari menjauh dari pangkuan Bumi Pertiwi??
Mungkinkah kita mampu bertanya pada rumput yang bergoyang? (Ebiet G Ade)

Di sini,
di negeri ini...
Terlalu banyak kaum intelek
Tapi mungkin sedikit lagi akan mulai punah...
Sepunah badak bercula satu, sepunah burung cendrawasih,
sepunah hutan Kalimantan yang adalah paru-paru dunia
_Paru-paru sendiri saja diabaikan, mustahil untuk yang lain?_

Kita kering kerontang...
Punya ilmu.. tetapi hampa..
Semakin berilmu... semakin linglung
Semakin cerdas... semakin buta...
Hati nurani... tercabik nafsu dunia
Rapuh dalam Ke-fana-an

Pertiwiku bersedih...
melihat anak2 negeri saling mencaci
demi ego pribadi
Akankah???
Patriotisme yang terkandung dalam lagu Garuda Pancasila
Mungkin hanya akan jadi lagu kosong tanpa makna???

Aku untuk Sedihku..
Aku untuk Rasa Peduliku
Aku untuk Benderaku
Aku untuk Garudaku
Aku untuk Pancasila
Aku untuk Persadaku, Tanah air Indonesia...

Semoga Pemimpin Bangsaku Kelak, Mampu memimpin dengan hati nurani...
Dari rakyat, Oleh rakyat dan Untuk rakyat...


Semoga..

_Salam Damaiku Untuk Persada_


Malang, 10 Juli 2014
Pk. 12. 49 Wib


NB :
#Aku Tutup buku sementara untuk ranah politik tanah air, Saatnya beralih ke jalur Gaza_Peduli untuk perdamaian
# Terima Kasih, Tim Editorku ,Keluarga Umadjangga (Rhambu Itha dan Rhambu Jhoty Arya) Aa Louisye Obed ( Andy Alfian dan ade Arles) kalianlah yang membuatku percaya untuk memposting Tulisan ini, Tuhan Memberkati... :)

Sentilan Untuk Sebuah Ego

8 Juni 2014 pukul 15:35
# Inspirasi Saat Berbincang Santai dengan Maci #

Saya sedang belajar untuk memberi ruang pada sisi hati
Saya terlalu sibuk memikirkan diri sendiri,
memikirkan pencapaian-pencapaian saya.
tanpa pernah memikirkan sisi lain kehidupan yang menawarkan CINTA..

Sementara saya makin dikejar usia,
saya masih tak jua peduli.

saya bukan pemilih,
hanya saja otak kiri saya terlalu banyak bekerja
semua memiliki tahap, punya aturan main,
menuju tujuan hidup yang saya impikan.

Saya terlalu banyak berpikir, ini & itu,berpikir akan sebuah tanggung jawab besar yang akan saya emban kelak.
Pertanyaannya adalah mampukah saya?karena menikah butuh kemapanan mental untuk menerima tanggung jawab besar itu.
sampai saat ini, bagi saya belumlah cukup.

Di sisi lain,
ada pertanyaan tersendiri dalam benak.Akankah saya ditemukan dengan pemilik tulang rusuk? Mampu berkomitmen menjaga janji setia dihadapan Tuhan, hingga maut memisahkan?
Sebab bagi saya, dengan menikah,
bukanlah tujuan akhir untuk mencapai kebahagiaan.Menikah adalah awal langkah membuka lembaran hidup yang baru,
dan didalamnya saya akan menjalani kisah kehidupan yang baru pula,memadukan dua pemikiran, sikap, karakter, kebiasaan serta latar belakang yang berbeda,
menanggalkan ego masing-masing,
kemudian saling bergandengan tangan menuju satu tujuan berfundasikan Cinta,
demi Kemuliaan Tuhan.

Saya tidak sedang memimpikan cinta yang sempurna,
hanya saja saat ini, saya sedang mempersiapkan diri,
dengan banyak belajar dari pengalaman sesama,membiarkan diri saya diproses,
agar kelak saya dapat menjadi seorang ibu yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap keluarga;
saat dimana saya akan merangkul mereka dengan hati yang penuh kasih sayang dan cinta,
hati yang ingin selalu memberikan yang terbaik,
bagi suami dan anak-anak yang dipercayakan Tuhan, kelak pada saya,
dan bagi keluarga besar kami.

Saya akan Setia menanti dengan sabar Cinta Anugerah Tuhan... :)

 Saya hanyalah sepotong tulang rusuk yang menanti untuk ditemukan, karena saya tidak diciptakan memiliki kaki untuk mencari
 _Sebuah pemikiran kuno, dan ini adalah prinsip saya, karena bagi saya, dengan belajar dari warisan budaya leluhur, saya akan dapat
melihat dan melakoni masa depan dengan penuh senyuman, tentunya_  :)

Jika saya mengubah seseorang yang saya cintai,
jika saya tahu yang terbaik untuk seseorang yang saya cintai,
jika saya merasa sayalah yang paling benar dan dia keliru,
saya mengecam, menyalahkan, ngotot, atau mencari-cari kesalahan seseorang yang saya cintai,
itu berarti saya TIDAK MENCINTAI dia,
Saya adalah pribadi EGOIS yang belum matang untuk mengenal arti Cinta sesungguhnya,
dan tentu saja, saya belum mengenal TUHAN yang adalah CINTA.Jika kelak Saya dipertemukan dengan Jodoh saya, dan memutuskan untuk menikah.
Saya tidak akan menikah karena SELERA tapi Karena NIAT yang  lahir dari hati.sebab pilihan saya bukan berdasarkan SELERA karena dia good looking, berpenampilan menarik,
punya materi melimpah atau karena atribut yang menempel padanya, de es be.

Melainkan karena NIAT yang lahir dari ketulusan hati untuk mencintai diasebagai kekasih saya, sebagai sahabat saya, sebagai patner hidup saya
agar Konsep yang terkandung dalam kata N I K A H benar-benar menjadi bagian hidup kami
dan membawa kebahagiaan bagi saya dan pasangan saya kelak,
kebahagiaan yang dapat diciptakan dengan cara sederhana, berkualitas dan terutama melibatkan Tuhan didalamnya.. :)

Akhirnya, saya tidak akan menutup pintu hati saya sampat batas yang sebelumna telah saya tentukan, 35 Tahun..Hahaha.. _saya sadar ini sepertinya sangat egois_(terima kasih untuk pencerahannya bersama Maci di suatu pagi yang indah)saya akan terus membuka hati untuk menanti dengan sabar, kapan pun Tuhan berkehendakhingga tiba waktunya dimana Tuhan akan mempertemukan saya dengan sang Pemilik Tulang RusukKarena Jodoh adalah Misteri Tuhan, Sungguh-sungguh Milik Tuhan :)

Hmmm...
Terima Kasih untuk setiap sharing dan pengalaman yang membuat saya mengerti arti cinta yang sesungguhnya.Tuhan Pasti Akan Membuat Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya... Amin


# Jawaban Atas Setiap Tanya Mereka #


Malang, 08 Juni 2014

KA MATARMAJA

Oma, Aku akan selalu Mengenangmu..

Ada kerisauan tersendiri, saat harus mengawali perjalanan perdana seorang diri,
menuju ibu kota dengan kereta ekonomi sebab dalam benak,
saya hanya bisa membayangkan bahwa kelas KA Ekonomi itu Menakutkan,
dari segi keamanan tidak terjamin.
_wajar saja, karena saya sering mendengar cerita dan pengalaman teman2 dulu,
kalau hendak pulang mudik menggunakan KA Ekonomi_

Saya berpikir bahwa ini perjalanan perdana,
menempuh jarak jauh pula, alias saya buta pengalaman.
Oh Tuhan, Jaga saya dalam perjalanan.. bisik hati kecil.

Sore itu, dari stasiun Kota Baru Malang saya bertolak menuju stasiun Jatinegara
dengan keberanian yang ditingkatkan menjadi taraf double.

Puji Tuhan, saya bertemu dengan seorang ibu muda, orang peternakan...
hmm, kami banyak bercerita tentang ilmu pendidikan, dan ternyata si Mbak sangat berminat juga menjadi guru...
beliau juga banyak bercerita tentang pelayanan PT KAI yang mengalami banyak perubahan..
dan saya pun manggut2 tanda setuju..

bagaimana tidak, kesan pertama saat memasuki peron,
langsung mendapat pelayanan  petugas seperti resepsionis yang memeriksa identitas para calon penumpang..
di Pintu peron, 2 orang security bertubuh kekar,
siap memeriksa tiket dan dengan ramah menunjukan gerbong yang akan saya naiki..

Ketika memasuki gerbong kereta,
pemandangan tidak asing bagi saya,
saya jadi teringat ketika naik kereta Argo Bromo Anggrek 14 Tahun lalu..

Rapi, bersih teratur, AC nya tidak kencang tapi lumayanlah..
bahkan di masing2 tempat duduk  disediakan colokan untuk men-charger hapeSetiap 6 jam sekali, petugas kebersihan kereta, membersihkan kereta..dan para pelayannya memakai seragam batik.. -keren :) -

Barang2 bawaan berjejer rapi dalam bagasi di atas tempat duduk penumpang,
dan para penumpang duduk teratur ditempatnya masing2, tidak ada yang mondar-mandir tak karuan...
kesan nyaman langsung melingkupi saya..

Saya pun menemukan nomor tempat duduk sesuai yang tertera di tiket dalam genggaman saya...
hmmm..lega, nomor tempat duduk, dekat jendela,
jadi saya dapat menyempatkan waktu sejenak sebelum malam turun,
untuk melihat pemandangan sore dari jendela KA Matamaja yang saya tumpangi...

saya bersyukur, pukul 16.05  tepat, sesuai jadwal,
KA meninggalkan stasiun,
dan wow..saya melihat sawah, kebun, bukit, terowongan,
semua indah terbungkus selulet senja sore itu..
rasa sedih saya sedikit berkurang..

Setiba di stasiun kediri,
kami mendapat tambahan dua penumpang baru,
seorang nenek dan anaknya. Seorang ibu yang ceria...
saya akan Selalu bilang Puji Tuhan, saya bertemu orang2 hebat dalam perjalanan ini,
si Oma dalam kesederhanaannya masih semangat berbagi cerita dan pengalamannya ketika muda dulu,
semangat sekali
-dalam hati saya teringat mama saya, akankah setelah senja mamaku akan seperti oma ini? :) -

Oma baru kami di kereta,
berumur 85 tahun lebih, tapi masih kuat,
masih semangat jalan jauh dari Jakarta menuju Kediri dan sebaliknya...
dari cerita2nya, ada hikmah yang dapat ku petik,
bahkan banyak sekali..
bahwa pelajaran kehidupan sebenarnya banyak kita jumpai ditempat-tempat sederhana seperti ini...

saya kembali memanjatkan syukur,
Tuhan Punya Rencana Indah,
sebab melalui hal-hal sederhana yang saya sepelekan,
justru disanalah saya menemukan pelajaran tentang kehidupan,
tentang kebersamaan, tentang kepedulian,
dan lebih besar dari semua itu adalah tentang Kasih..

Pagi Menjelang..
setelah oma dan kami sarapan..
detik2 perjalanan saya dengan kereta ini akan berakhir
Tanpa saya duga, tiba2 saja dengan lembut, Oma meraih tangan saya, mendoakan saya,
mengharapakan semua yang terbaik untuk saya

Seumur hidup, selama menempuh perjalanan panjang, bertahun2 lamanya..
pagi itu,
saat matahari pagi menyapa kami dari balik jendela kereta..
hadiah terbesar Tuhan padaku,
IA mengirimku malaikat, menjagaku, melalui doa seorang Oma..

Berbalut kebaya sederhana, memakai Jilbab serta Senyum ramah yg membingkai wajah oma,
menunjukan bahwa Tuhan Hadir, di setiap hati yang penuh Kasih.
Terima Kasih Tuhan, Terima Kasih Oma..
dan Semoga Tuhan Selalu Menjaga Oma..

Terima Kasih PT KAI.. Pelayanannya Berkesan @ Stasiun Senen


Antara Malang & Jakarta
23 Mei 2014

Minggu, 13 Juli 2014

MOTIVASI DIBALIK CERITA

KISAH PERJUANGAN DI USIA BELIA

**Saat Semangatku
Rasanya seperti Terjun Payung..
Aku hanya dapat mengingat kisah & cerita Kalian
Teman seperjalananku, Teman seperjuanganku
DIA telah menulis kisah hidupku untuk bertemu kalian.
dalam moment-moment berbeda..
& kalian telah memberi Warna Indah dlm perjalanan ini_ :) :) :)

Sharing pagi tadi dengan seorang teman.. mengingatkanku akan cerita buah semangka yg dulu pernah dikisahkan teman baikku kala duduk dibangku SMA kelas 1, jatuh bangun perjuangan hidup yang dilalui, akhirnya membawa dia sukses ditanah Borneo, Kalimantan.
2 tahun lalu, aku bertemu seorang teman yang juga mengisahkan perjalanan hidupnya menimba ilmu, menempuh belasan kilo meter perjalanan menyebrangi padang dan sungai dengan seragam merah putihnya, demi sebuah cita-cita. Menahan lapar dan haus, panas dan hujan demi menggapai mimpi, pantang menyerah sampai keberhasilan itu berada dalam genggamannya.

Dan hari ini kembali lagi cerita perjuangan tentang kerja keras, tentang tanggung jawab, tentang integritas, tentang kesederhanaan, tentang kepedulian pada sesama dari seorang teman, seorang adik perempuan, membuatku kagum. Di tempa hidup mandiri sejak dini, menjadikannya pribadi tegar dalam menjawab tantangan kehidupan. "Mbak, monyet aja masih tidur, ketika aku melintasi hutan, kala aku harus berangkat ke sekolah menempuh jarak yang jauh, membawa jualan untuk membantu ibu, saat itu aku kelas 1 SMP.." Aku hanya termangu mendengar kisahnya, dalam hati aku kagum, pada teman2ku.. cerita mereka, perjuangan mereka, merupakan motivasi bagiku.. dan aku sangat bersyukur bahwa dimana pun aku berpijak Tuhan selalu memberiku teman2 yg baik, kisah perjuangan mereka sungguh luar biasa, mereka bukan dari kalangan keluarga berada, namun perjuangan, kepedulian yang tertanam dalam diri mereka, menjadikan mereka pribadi kaya..karena sejak usia dini, saat teman2 sebayanya bersenang2, mereka sudah mengerti arti kehidupan yang harus mereka jalani.

Cerita buah semangka di pagi buta..
Cerita padang ilalang dan batu karang
Cerita monyet di hutan yg masih tertidur..
Cerita tentang bintang persahabatan di langit kota

Semua itu menyemangatiku untuk terus berjuang..
Terima kasih untuk sharing-sharing kita sobat..
Semoga Kesuksesan selalu mewarnai perjalanan hidup kalian.. :)

Malang, 13 Maret 2014