Selasa, 05 Mei 2015

Renungan Pribadi



Refleksi Diri

Kenapa aku yang dulu jadi berubah drastis begini ya..??
dulu cueknya minta ampun, tidak punya perasaan---mati rasa
Terus kenapa sekarang jadi berubah 180 derajat..??
Kenapa jadi hilang kendali..??
Ya ampun...!!

Tuhan, tolong aku berilah petunjukMu
Sanggupkah aku melewati bagian yang ini..??
Sanggupkan aku melewati titian ini..??

Apakah aku terlalu lama berkubang kesendirian..??
sampai lupa bagaimana rasanya pacaran..??
lupa menilai dengan jernih
Sosok yang sungguh-sungguh mencintai dan mau berkorban..??
Dengan sosok yang hanya pantas dijadian teman biasa..??

Tuhan,
Apakah ini namanya CINTA..??
Merasakan sakit dan kemudian dengan mudah melupakannya
Hanya karena kepribadiaannya yang demikian..??

Aku belum pernah mengalami yang seperti ini..
Sama sekali belum pernah..
Dia hadir memutar balikan semua  logika
Dia mencuri hatiku
Mencabik rasaku
Tapi aku
Tak bisa sekali pun marah padanya
Benci padanya
atau
Pergi meninggalkannya
malah aku diajarkan untuk semakin bersabar


Apakah aku terlalu rapuh..??
atau aku terlalu setia..??
Setia pada rasa yang tumbuh dihatiku..??
Dan hanya mampu menangis dalam kesendirian
Memeluk diriku sendiri...
Meyakinkan diri bahwa semua akan baik2 saja..??

Aku yang terlalu egois,
Aku yang terlalu keras kepala
Keras pada diriku sendiri
Inikah hukumannya bagiku, Tuhan..??
Untuk membayar semua rasa sakit hati mereka
Yang telah kuabaikan..??

Apakah aku salah
Jika aku memilih mengejar mimpi dan cita-citaku demi kebahagiaan kami kelak
Apakah aku salah membiarkan mereka menunggu terlalu lama dalam kesabaran
Sehingga mereka pergi
Dengan hati terluka
Hanya karena menanti cinta tak terbalas dariku..??

Maafkan aku..
Maafkan aku Tuhan..
Sekarang aku tahu rasanya
 terlalu sakit, sangat sakit.
Hingga aku pun tak sanggup memilih jalan yang sedang kulalui ini.

Teringat mantanku
Dalam semua kekurangannya
Dia benar-benar megajarkanku arti cinta yang tulus
Mengajarkanku arti memberi perhatian
Melunakan hatiku yang egois dan ingin menang sendiri
Berdoa bersamanya didepan Bunda Maria
Membuatku tertawa, selalu mengalah
Tidak pernah mengabaikanku
Sesibuk apapun dia
Selalu ada waktu
Mendengarkan semua ocehanku
Tanpa protes sekali pun
Meski dia sudah lelah karena seharian bekerja
Setelah sifat egoisku sedikit berubah
Dia pergi meninggalkanku menikah dengan orang lain
 
7 tahun sudah, sejak berpisah darinya
Aku masih sendiri..

“ Nona Ingat ya.. Laki-laki yang mau berkorban untukmu adalah dia yang benar2 mencintaimu”
“Buat mereka penasaran sama seperti sama kakak ya..”

Tuhan,
Aku hanya bisa menitikan air mata
Saat mencoba mengingat pesannya padaku
Aku rasa, aku tidak seperti aku yang dulu
Aku tidak bisa membuat seseorang yang aku cintai penasaran padaku
Aku kehilangan kendali
Apakah aku salah karena aku sudah di kejar usia..??
Hanya satu pintaku
Jika dia yang kini berada dihatiku bukan yang terbaik untukku
Maka biarlah ya Tuhan
Semua rasa ini berlalu dari padaku..
Aku teleh melewatimMalam-malam penuh air mata
Tuhan tahu itu

Satu yang pasti
Dari semua pengalaman ini
Aku belajar dan jadi tahu bahwa cinta yang tulus
Adalah ketika aku sungguh-sungguh mencintainya dan tak berharap dia membalas rasaku
Kebahagiaanyalah yang terbaik untukku
Terima kasih Tuhan untuk rasa cinta yang indah ini

Peluk aku dalam KasihMu
Rangkul aku Dalam DamaiMu
Perjalanan cinta ini telah menghancurkan hatiku
Walau demikian aku tahu satu hal,
Belajar sabar dan tegar
Belajar bahwa cinta kasih yang sejati
Cinta kasih yang murni
Harus melewati semua perjalanan ini

Jika memang aku tidak ditakdirkan untuk berkeluarga
Aku terima itu dengan penuh kerendahan hati
Aku tahu jalan didepanku
Masih panjang
Aku mengerti
Tuhan, sedang mempersiapkan yang terbaik untukku
Ketika aku berjalan sendiri
Ketika inginku berbagi kisah hidup
Dan tiada yang menemani
Aku sadari bahwa kekasih sejati jiwaku adalah Kristus Sendiri.

Seperti aku rasakan bisikanNya
“Jalan Sengsaraku telah Memberimu Teladan. Jangan pernah menyerah. Jangan pernah berhenti berharap.. karena Aku takan pernah meninggalkanmu sendiri. Kemarilah AnakKu. Ku Rangkul kau dengan Kasih SetiaKu yang Memberimu Damai Sejahtera. Maukah kau Menggandeng Tanganku..??
Maukah Kau Membiarkan Aku yang menyelesaikannya untukmu..??"

"Tuhan, apakah Engkau mengasihiku sebesar ini..??"

Senyum lembutnya merekah penuh kesejukan
“AnakKu, Aku mengasihimu sejak dari awal mula, sejak kau masih dalam kandungan ibumu”

Tuhan, boleh aku memelukmu..??

“Kemarilah Anakku, Letakan Semua Beban Hidupmu Dipundakku..”
“Aku berjanji akan menyelesaikannya untukmu.. mau kah kau percaya padaKu..??”

“Aku mau Tuhan, bolehkah aku meminjam perkataan IbuMu Santa Perawan Maria..??”

IA tersenyum menatapku..
“Terjadilah padaku menurut kehendakMu, Tuhan.. sebab aku tahu, aku ini hanyalah debu dan tanah, rapuh tak berarti.. tapi Tuhan Mengasihiku dan menganggapku berharga di mataMu..
Untuk itu, aku akan tinggal diam di dalam Engkau dan Engkau di dalam aku”
Aku tak punya lagi hati yang utuh untuk Engkau tinggal, maukah Tuhan tinggal bersamaku??"

sekali lagi IA tersenyum dan berkata penuh kelembutan
"Anakku, Aku adalah dokter.. Aku akan menyembuhkanmu
Sekarang bolehkah Aku Tinggal Dihatimu..??"

'Oh Tuhanku, Sepertinya tidak ada penawaran lagi.. Aku mau Engkau tinggal didalamku
dan aku Didalam Engkau.
Sebab Engkau Adalah Kekasih Sejati Jiwaku
Terima kasih Telah Mencari dan Memanggilku Kembali
Terima Kasih Untuk CintaMu yang Begitu Besar padaku
dan pada Mereka yang Kukasihi
Aku Mencintaimu Tuhan, Sungguh-sungguh mencintaiMu
dengan sepenuh hati dan jiwaku...."
Amin.

Kelegaan memenuhi seluruh relung jiwaku..
satu yang aku percayai
Bahwa IA akan menyelesaikannya untukku
Tuhanku, tak pernah ingkar janji... 

TERIMA KASIH TUHAN








Tidak ada komentar:

Posting Komentar