Terbangun pagi ini.. dan hanya kata ini saja yang erat melekat dipikiran "Simple"
Simple melingkupi berbagai hal...
Simple itu indah
Simple melingkupi berbagai hal...
Simple itu indah
Simple itu bahagia
hidup apa adanya
tidak ribet dan ambisius
lebih peduli
lebih bersyukur
dan aku lebih menyukai hal2 yang simple
karena itu adalah pilihanku
yang membuatku lebih bahagia
bahagia yang tidak dapat dibeli dengan apapun.
bahagia ketika berada dekat mereka yang 'kecil'
bahkan ketika aku harus gagal berkali-kali pun,
aku masih bisa tersenyum
masih bisa bersyukur.
hidup bagiku adalah universitas kehidupan
bersekolah didalamnya,
bukan untuk mengejar ambisi
tapi untuk belajar dan mengajarkan kita
lebih peduli dan mengasihi sesama.
aku memang mengenyam pendidikan formal
aku beruntung belajar berbagai macam bidang ilmu
anehnya semakin aku tahu
apa yang aku pelajari
aku ini tidak berarti apa2
jika aku hanya membanggakan
sederet prestasi 'yang hanya untuk kepentingan diri sendiri'
atau ambisi sukses untuk di puji orang.. itu bukan pilihanku
takaran untuk bahagiaku, bukan sederet titel atau kedudukan, kehormatan bahkan kekayaan, hal duniawi yang sifatnya sementara.
bukan itu pilihanku.
aku hanya ingin apa yang aku miliki
berguna dan bermanfaat bagi sesama.
bahkan dengan menulis ini pun
aku berharap dapat berguna bagi pembaca.
bahwa hidup memang tidak mudah
kita terkadang membiarkan pola pikir kita
dikontrol orang lain
sehingga kebahagiaan yang kita impikan
akhirnya harus terabaikan.
kita jadi kurang peduli atau bahkan tidak peduli dengan sesama
peduli dalam arti merasa 'iba' dengan kekurangan sesama
lazimnya ketika kita sudah memiliki semua yang kita impikan
kesuksesan karir yang cemerlang
kita lupa untuk menengok mereka yang menangis, mengais, tertatih,
buta, lumpuh, dan tidur tanpa memiliki apa2
cinta sesama menjadi berkurang
peduli terabaikan...kesenjangan sosial merajalela.
aku pun bertanya, sebenarnya hidup itu untuk apa???
Ambisi kah?
Kekayaan dan kesuksesan??
Kehormatan??
atau untuk Cinta pada sesama??
untuk berbagi kasih dan perhatian
walau perbedaan membentang..??
hidup apa adanya
tidak ribet dan ambisius
lebih peduli
lebih bersyukur
dan aku lebih menyukai hal2 yang simple
karena itu adalah pilihanku
yang membuatku lebih bahagia
bahagia yang tidak dapat dibeli dengan apapun.
bahagia ketika berada dekat mereka yang 'kecil'
bahkan ketika aku harus gagal berkali-kali pun,
aku masih bisa tersenyum
masih bisa bersyukur.
hidup bagiku adalah universitas kehidupan
bersekolah didalamnya,
bukan untuk mengejar ambisi
tapi untuk belajar dan mengajarkan kita
lebih peduli dan mengasihi sesama.
aku memang mengenyam pendidikan formal
aku beruntung belajar berbagai macam bidang ilmu
anehnya semakin aku tahu
apa yang aku pelajari
aku ini tidak berarti apa2
jika aku hanya membanggakan
sederet prestasi 'yang hanya untuk kepentingan diri sendiri'
atau ambisi sukses untuk di puji orang.. itu bukan pilihanku
takaran untuk bahagiaku, bukan sederet titel atau kedudukan, kehormatan bahkan kekayaan, hal duniawi yang sifatnya sementara.
bukan itu pilihanku.
aku hanya ingin apa yang aku miliki
berguna dan bermanfaat bagi sesama.
bahkan dengan menulis ini pun
aku berharap dapat berguna bagi pembaca.
bahwa hidup memang tidak mudah
kita terkadang membiarkan pola pikir kita
dikontrol orang lain
sehingga kebahagiaan yang kita impikan
akhirnya harus terabaikan.
kita jadi kurang peduli atau bahkan tidak peduli dengan sesama
peduli dalam arti merasa 'iba' dengan kekurangan sesama
lazimnya ketika kita sudah memiliki semua yang kita impikan
kesuksesan karir yang cemerlang
kita lupa untuk menengok mereka yang menangis, mengais, tertatih,
buta, lumpuh, dan tidur tanpa memiliki apa2
cinta sesama menjadi berkurang
peduli terabaikan...kesenjangan sosial merajalela.
aku pun bertanya, sebenarnya hidup itu untuk apa???
Ambisi kah?
Kekayaan dan kesuksesan??
Kehormatan??
atau untuk Cinta pada sesama??
untuk berbagi kasih dan perhatian
walau perbedaan membentang..??
Cinta, kasih sayang dan perhatian adalah yang terindah
ketika kita mampu melihat, melakoni dan berjuang mengenal 'cinta' dengan hati.
Diakhir tulisan, aku hanya ingin mengatakan
bahwa Surga itu sebenarnya ada di dalam hati,
hati yang bahagia, hati yang penuh kasih dan cinta
Karena Tuhan kita sesungguhnya adalah Cinta.
Dia yang memiliki dunia dan segala isinya
namun Dia Sendiri telah mengajarjan pada kita
tentang Cinta sesungguhnya, yaitu berada ditengah orang2 kecil,
mengajar, mengobati, menghibur, melayani sesama
hal simple yang saya kenal dari Tuhan yang saya percayai.
Ia telah menitipkan Surganya dalam hati kita.
Mampukah kita menemukannya..??
atau Mampukah kita Menjaganya.??
Jawabannya adalah renungan pribadi kita.
Selamat berkarya di Universitas Kehidupan.
Tuhan Memberkati
(**Pagi ini)
Malang, 12 Agustus 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar